KABAREALITA.COM-PINRANG, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pinrang menggelar Hearing (dengar pendapat) yang di Pimpin Langsung Ketua Komisi II, terkait dugaan kredit fiktif di BRI cabang Pinrang, di ruangan rapat Paripurna DPRD Kabupaten Pinrang, Senin (28/06/2021).
Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Pinrang Hastan Mattanete ST, MP, yang memimpin langsung hearing tersebut di dampingi Wakil Ketua Komisi II Andi Mulyadi Mustafa SH, beserta anggota Komisi II lainnya di antaranya HJ. Salma SE, H. Mashur Ali SE, Ilwan Sugianto SH.MH, dan Pimpinan BRI Cabang Pinrang Kurniawan Setyantoro, Ketua ITCW Jasmir Lainting dan Ketua LSM Mitra Sejati Noor Hidayat,S.Sos, sebagai pendamping para korban kredit fiktif.
Dalam kesempatan tersebut ketua komisi II menyampaikan bahwa kami gelar hearing ini dengan dasar surat dari LSM ITCW dan LSM Mitra Sejati untuk mempertemukan ke dua belah pihak antara Bank BRI Cabang Pinrang dan para korban.
Ketua LSM Itcw Jasmir Lainting menyampaikan kepada pihak Bank BRI Cabang pinrang agar segera mengembalikan uang korban dan memulihkan nama baik korban di OJK, juga mempertanyakan adanya salah satu korban atas nama Aris dimana pada saat di naikkan beritanya kemedia, dua hari setelahnya yang bersangkutan di panggil oleh pihak BRI dan serta merta di kembalikan uangnya yang tersedot sekitar 12 juta, ini ada apa.
Sementara itu, Ketua LSM Mitra Sejati Noor Hidayat,S.Sos, mempertanyakan kepada pihak BRI Cabang Pinrang dimana kasus ini sudah bergulir sejak tahun 2018 namun kenapa pihak BRI Cabang Pinrang baru melaporkan di tahun 2021 dan dia menilai pihak BRI tidak proaktif pada kasus tersebut yang terjadi di internal BRI Cabang Pinrang, kami menilai kejahatan perbankan ini di lakukan secara sistematis, terstruktur dan massive, dia juga menegaskan bahwa kasus ini bukan sebagai kredit macet melainkan kredit fiktif yang di duga pelakunya adalah oknum Bank BRI Sendiri
Diwaktu yang sama Korban atas Nama arisman Menyampaikan bahwa “saya tidak pernah sama sekali mengambil uang kredit KUR di BRI tapi secara tiba- tiba uang di rekening saya hilang sekitar 46 juta, selanjutnya saya menuju ke Bank BRI terdekat untuk mempertanyakan hal tersebut dan pihak Bank BRI menjelaskan ke saya bahwa ade pernah mengambil uang kredit Bank BRI sekitar 100 juta,oleh itu saya kaget padahal saya tidak pernah sama sekali bermohon untuk pengajuan berkas untuk pinjaman kredit”.
Lanjut olehnya itu saya meminta kepada BRI cabang pinrang agar mengembalikan uang Kami dan menghapus nama kami yang telah tercatat di OJK sebagai daftar hitam(blacklist) karena kami sulit apabila kami mengambil pinjaman di bank atau pembiayaan di karnakan nama kami masuk dalam daftar hitam di OJK pungkasnya.
Kepala BRI Cabang Pinrang Kurniawan Setyantoro, saat menjawab “masalah ini bukan wewenang kami di BRI Cabang Pinrang tetapi Kewenangan tersebut ada pada Kantor BRI Wilayah, ini murni merupakan kejadian pidana olehnya itu kami sangat mengedepankan alur serta proses yang sedang bergulir dan kami menyerahkan sepenuhnya Ke APH, Kami pun juga telah melaporkan kasus ini ke pihak polres pinrang pada awal tahun 2021” tutur Kepala Cabang BRI Pinrang.
(*Aba)
